"PERUMAHAN BERKUALITAS KOTA DEPOK - DEKAT DENGAN PEMDA DEPOK" DAPATKAN RUMAH BERKUALITAS DAMBAAN KELUARGA ANDA. BBN SHM, BPHTB, LISTRIK 1300W, AJB, IMB, POMPA AIR, FASILITAS PERUMAHAN MUSHOLLA, TAMAN BERMAIN, JALAN ROW 9, KEAMANAN 24JAM, CCTV, WIFI, TV KABEL.

Selasa, 25 Oktober 2011

PROGRAM PERUMAHAN RAKYAT

ilustrasi program perumahan rakyat

Koran Jakarta. Sinergi antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), dengan sejumlah mitra kerja dalam berbagai urusan program perumahan dianggap masih sangat dibutuhkan, khususnya dalam mengatasi masalah kekurangan (backlog) perumahan.  Selain itu, agar berjalan dengan baik, koordinasi pemerintah dengan pelaku bisnis properti juga dianggap mesti menjadi prioritas utama. Sejumlah mitra serta pengembang menyambut baik kehadiran menpera yang baru, Djan Faridz, yang dianggap akan melakukan sejumlah terobosan baru dari Kemenpera mengenai kebijakan kepemilikan rumah.

Setyo Maharso, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), mengatakan sebagai asosiasi pengusaha properti yang diakui oleh pemerintah, keberadaan REI memiliki posisi yang kuat untuk dapat bersinergi baik termasuk dengan pemerintah.  Menurut Setyo, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mendiskusikan berbagai hal dengan Menpera, salah satunya mengevaluasi program kerja pemerintah, seperti program rumah sejahtera yang berkaitan dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan pembangunan kota baru.

Nah, terkait dengan harapan banyak pihak ini, Menpera Djan Faridz berjanji akan bekerja sebaik-baiknya. Apalagi, sektor perumahan adalah sektor yang bersinggungan langsung dengan kepentingan publik.  Apa yang dilakukan Menpera ke depan? Berikut petikan wawancara singkat Menpera dengan sejumlah media di sela acara serah-terima jabatan dari Suharso Monoarfa di kantor Kemenpera di Jakarta, Rabu (18/10).

Apa program yang dilakukan dalam waktu dekat?

Saya siap melanjutkan program Kemenpera dan menggantikan Pak Harso (Suharso Monoarfa-red) sebagai Menpera. Namun, saya masih harus lebih bekerja keras dan lebih banyak belajar lagi tentang prumahan rakyat dari para pemangku kepentingan bidang perumahan lainnya. Harapan dari mitra Kemenpera begitu besar.

Pendapat Anda?

Ya, tentunya para mitra Kemenpera (REI, APERSI, Perumnas, dll) banyak berharap kepada menteri yang baru. Ini wajar. Saya menyadari diharapkan bisa membuat program serta kebijakan Kemenpera yang lebih prorakyat serta mendorong program pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sehingga mampu mengurangi jumlah kebutuhan perumahan di Indonesia. Menurut saya, masalah perumahan rakyat tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Kemenpera.

Namun demikian, dibutuhkan konsep yang jelas serta program yang ada harus terintegrasi dengan program yang ada di kementerian atau instansi lainnya. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, saya siap mengunjungi sejumlah kementerian dan instansi seperti Kementerian PU, Perumnas, serta menggandeng kalangan pengembang serta perbankan yang ada.

Pesan presiden kepada Anda?


Intinya, program perumahan yang untuk rakyat harus tepat sasaran. Kebijakan perumahan yang sudah baik harus diteruskan. Mudah-mudahan saya bisa melaksanakan tugas yang diamanatkan Presiden kepada saya. Hal ini merupakan bagian dari tugas negara yang harus dilaksanakan. Meskipun saya memiliki latar belakang di sektor swasta dan baru belajar di bidang pemerintahan, yang terpenting adalah bagaimana kita semua bekerja untuk kesejahteraan umat dan masyarakat.

Anda optimistis bisa membenahi sektor perumahan dengan lebih baik lagi, mengingat masalah di sektor ini sangat kompleks?


Memang, salah satu masalah pelik dalam program perumahan rakyat adalah penyediaan lahan. Dalam hal ini, saya punya program. Saya akan menemui menteri BUMN dan Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan lahanlahan yang dimiliki seperti lahan di sepanjang rel kereta api maupun lahan milik BUMN. Tapi, yang perlu saya sampaikan, saya sangat berterima kasih kepada Pak Suharso Monoarfa yang telah mencalonkan diri saya sebagai menpera kepada Presiden meski tanpa sepengetahuan diri saya. Pasalnya, saya dirasa memiliki kemampuan serta pengalaman dalam membangun bangunan yang besar dan bertingkat. Terima kasih kepada Pak Harso yang telah mencalonkan saya sebagai menpera.

Soal backlog, apa yang harus dilakukan?


Semua pihak harus saling berkerja sama. Saya siap mengunjungi sejumlah kementerian dan instansi seperti Kementerian PU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar